PENDAHULUAN
Tubuh
manusia memiliki mekanisme alamiah yang digunakan untuk mangatasi
kondisi-kondisi yang tak diinginkan, agar tetap dalam kondisi normal. Mekanisme
alamiah ini disebut sebagai Hemeostatis. Dalam keadaan puasa selama 14 jam
tubuh tidak mendapatkan supplai makanan, akan tetapi tubuh tetap bertahan. Ini disebabkan tubuh masih
memiliki cadangan energi dalam bentuk lemak yang berasal dari karbohidrat yang
disimpan dalam bentuk glikogen. Cadangan energi ini mampu bertahan sampai 25
jam.
MEKANISME
PUASA TERHADAP FUNGSI FISIOLOGI TUBUH ADALAH :
A.
Pengaruh
Puasa Terhadap Otak
Pengaruh
puasa terhadap daya ingat sangat besar. Ini diakibatkan oleh karena puasa
mengakibatkan tidur semakin nyenyak, dan pada saat tidur nyenyak tersebut
terjadi sintesis protein yang digunakan untuk memulihkan fungsi otak.
B.
Pengaruh
Puasa Terhadap Jantung
Dengan
puasa jantung semakin sehat, oleh karena otot-otot jantung diberikan isitrahat
yang cukup untuk mengadakan recovery. Selain itu juga ada ion Mg yang berfungsi
sebagai kardioprotektor.
Kadar
plasma Mg rendah selama satu atau dua hari setelah myocardial infarction dan
peluang pasien untuk sembuh dari serangan jantung meningkat bila Mg segera
diberikan setelah serangan jantung. Puasa mengecilkan tingkat kematian dalam myocardial
infarction, kemungkinan dengan mengurangi resiko arrhytmia serius, terutama
ventricular vibrillation yang disebabkan oleh kenaikan konsentrasi lokal
katekolamin. Kekurangan Mg meningkat ketegangan nadi jantung.
C.
Pengaruh
Puasa Terhadap Sistem Pencernaan
Diluar
bulan ramadhan alat pencernaan kita bekerja extra keras selama hampir 11 bulan
dari 12 bulan dalam satu tahun. Oleh karena itu sepantasnyalah alat pencernaan
ini diberi istirahat, paling sedikit satu bulan dalam satu tahun.
Makanan
yang masuk kedalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam,
yaitu empat jam diproses didalam lambung dan empat jam didalam usus kecil. Jika
makan sahur dilakukan pada pukul empat pagi, berarti pukul 12 siang alat
pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai berbuka kurang lebih
selama 6 jam, alat pencernaan mengalami istirahat total. Hal ini terjadi selama
satu bulan. Masa ini cukup untuk membersihkan makanan yang tertimbun dalam usus
besar dan memberikan kepada usus besar untuk beristirahat dari proses
pencernaan. Oleh karena itu dalam bulan puasa usus besar bersih dari makanan
yang bertumpuk, suatu hal yang menjadikan makanan tidak masam karena tidak
dicerna dan membebaskan seseorang dari gas dan bau yang tidak sedap dan
rusaknya alat pencernaan.
Selama
proses pencernaan didalam lambung, makanan berubah wujud menjadi seperti bubur
dengan tingkat keasaman tertentu. Selanjutnya didalam usus kecil diproses,
disaring dan diserap sampai tingkat molekular yang amat lembut, yang disebut
sari-sari makanan. Setelah proses ini, sari-sari makanan yang mengandung gizi
berproses menjadi darah, yang kemudian disupplai keseluruh tubuh.
Mekanisme kerja lambung pada saat puasa :
·
SAHUR
(Kurang lebih pukul 04.00 pagi)
·
Selama
empat jam setelah sahur -- Makanan disiapkan dengan keasaman tertentu
dilambung, untuk selanjutnya dikirim ke usus kecil
·
Empat
jam berikutnya -- Makanan diubah dari wujud bubur menjadi sari-sari makanan di
usus kecil, selanjutnya disupplai keseluruh tubuh melalui pembuluh darah (Kurang
lebih pukul 12.00 siang)
·
Enam
jam berikutnya -- Alat-alat pencernaan (lambung dan usus kecil) mengalami
istirahat selama kurang lebih enam jam (pukul 12.00-18.00)
·
BERBUKA
PUASA (Kurang lebih pukul 18.00 sore) Total : Kurang lebih empat belas jam
selamanya, mulai dari setelah sahur sampai berbuka, tubuh orang yang berpuasa
tidak disupplai oleh makanan.
D.
Pengaruh
Puasa Terhadap Ginjal
Laju
filtrasi glomerular normal, dan gravitasi spesifik air kencing tetap konstan
seluruhnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perubahan apapun
pada fungsi kedua ginjal selama shaum dan justru selama ginjal menguraikan
timbunan zat sisa yang membahayakan tubuh seperti elektrolit ataupun purin yang
dapat menimbulkan penyakit Gout.
E.
Pengaruh
Puasa Terhadap Hepar (Hati)
Dalam
kondisi sedang berpuasa, liver melepaskan cadangan glukose dan aktif membentuk
glukose baru dari sisa pembakaran glukose sebagai limbah metabolisme.
Aktivitas
pelepasan cadangan dan pembentukan glukose baru yang disentralisasi di liver
merupakan hasil proses tubuh yang sangat komplek dalam rangka mempertahankan
keseimbangan lingkungan dalam tubuh. Proses ini melibatkan hampir seluruh
subsistem dan organ tubuh, termasuk didalamnya sistem hormon dan susunan syaraf
pusat. Pengendalian fungsi hati dalam metabolisme sangat bergantung pada hormon
pankreas, insulin dan glukagon. Hormon insulin bekerja menghambat pembentukan
glukose, sedangkan glukagon justru memacu pembentukan serta pelepasan glukose.
Sementara itu pelepasan hormon pankreas dipengaruhi oleh kadar glukose plasma
(gula darah). Apabila glukose darah turun maka pelepasan insulin dihambat,
sedangkan pelepasan glukagon dipacu, sehingga hati akan meningkatkan
glukoneogenesis (pembentukan glukose baru) dan melepaskan glukosenya ke darah.
F.
Pengaruh
Puasa terhadap Kulit
Setiap
saat tubuh mengalami metabolisme energi, yaitu peristiwa perubahan dari energi
yang terkandung dalam zat gizi menjadi energi potensial dalam tubuh. Sisanya
akan disimpan didalam tubuh, sel ginjal, sel kulit, serta dalam bentuk lemak
dan glikogen. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi
energi jika tubuh tidak mendapat supplai pangan dari luar. Ketika berpuasa,
cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh serta sel-sel
penyimpannya. Peristiwa ini lazim disebut Peremajaan Sel. Oleh karena itu,
tidaklah mengherankan bila orang yang sering berpuasa, kulitnya akan menjadi
lebih segar dan lembut.
G.
Pengaruh
Puasa terhadap Hormon
Pada
saat-saat tertentu, misalnya disaat sedih, gembira, cemas, bersikap sosial dan yang
lainnya. Kelenjar endoktrin menghasilkan zat-zat kimia yang mengeluarkan
hormon. Jika tugasnya sudah selesai, pengeluaran hormon dihentikan untuk
sementara, sambil menunggu tugas yang sama. Idealnya, hormon-hormon tersebut
berfungsi secara seimbang didalam tubuh. Kelebihan atau kekurangan hormon
tertentu berakibat buruk bagi kesehatan. Misalnya, kekurangan hormon insulin
akan mengakibatkan terkena penyakit. Diabetes Melitus, sedang bila kelebihan
akan mengakibatkan hiperglikemia. Demikian dengan hormon-hormon lainnya,
kekurangan atau kelebihan produksinya akan menghasilkan efek yang kurang baik
bagi tubuh dan kesehatan.
H.
Meningkatkan
Fungsi Organ Tubuh
Berpuasa
berarti memberikan kesempatan interval selama kurang lebih empat belas jam bagi
kerja organ-organ tubuh, seperti : lambung, ginjal, liver. Selama itu tubuh
tidak menerima makanan ataupun minuman, sehingga menimbulkan efek berupa
rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan tubuh dan organ tubuh. Efek
rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan dan meningkatkan fungsi-fungsi
organ sesuai dengan fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi tajam.
I.
Pengaruh
Puasa terhadap Therapi Penyakit
Berdasarkan
penelitian para pakar kesehatan, disamping puasa berdampak menyehatkan fisik
juga memiliki efek terhadap penyembuhan penyakit. Penelitian tersebut dilakukan
diberbagai tempat seperti Jepang, Korea, Perancis, China, Taiwan dan Amerika
Serikat.
Penyakit-penyakit
yang biasanya dapat disembuhkan oleh puasa adalah penyakit yang diakibatkan
oleh karena terlalu banyak mengkonsumsi salah satu Zat Gizi; baik itu
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
DAFTAR PUSTAKA
http://fajarhidayahislam.blogspot.com/2011/08/pengaruh-puasa-terhadap-fungsi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar