Mengenai Saya

Foto saya
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Rabu, 04 April 2012

TEORI KEPERAWATAN VIRGINA HANDERSON


A.      OTOBIOGRAFI VIRGINIA HENDERSON
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di Washington D,C.
Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung  dengan universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900 hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama kali untuknya.

B.       TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON
Henderson mendefinisikan nursing dari sisi fungsional : tugas unik perawat adalah membantu seseorang. Sakit atau sehat dengan aksi- aksinya dalam memberikan sumbangan bagi kesehatan atau penyembuhan (atau kematian yang damai) yang akan merka kerjakan tanpa bantuan seandainya dia memiliki kekuatan, kehendak atau pengetahuan. Dan melakukan hal ini dengan suatu cara untuk membantunya meraih kemandirian secepat mungkin.
HEALTH, Henderson tidak menyatakan definisinya sendiri mengenai
tulisannya ia menyamakan kesehatan (health) dengan kebebasan.
ENVIRONMENT, lagi-lagi Henderson tidak memberikan definisinya tentang
Environment. Dia menggunakan Webster’s New Collegiate Dictionary, 1961 yang mendefinisikan environment sebagai “the aggregate of all the external conditions and influences affecting the life and development of an Organism. (kumpulan semua kondisi external dan pengaruh-pengaruh yang berdampak pada kehidupan dan perkembangan organisme).
PERSON (PATIENT), Henderson melihat pasien sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan dan kebebasan atau kematian
yang
damai.
Henderson mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar pasien, yang eterdiri dari komponen-komponen penanganan perawatan. Hal ini termasuk kebutuhan untuk:
1.         Bernapas secara normal
2.         makan dan minum yang cukup
3.         membuang kotoran tubuh
4.         bergerak menjaga posisi yang diinginkan
5.         tidur dan istirahat
6.         memilih pakaian yang sesuai
7.         menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.
8.         menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi integument.
9.         menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai.
10.     berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau pendapat-pendapat.
11.     beribadah sesuai keyakinan seseorang
12.     bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi
13.     bermain atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi
14.     belajar, mengetahui, atau memuaskan, rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas
kesehatan yang tesedia.

ASUMSI-ASUMSI UTAMA
Kita telah menyadur asumsi-asumsi berikut dari tulisan-tulisan Henderso
·           Nursing
1.    Perawat memiliki tugas untuk membantu in dividu yang sakit ataupun sehat
2.    tugas-tugas perawat sebagai anggota suatu team medis
3.    tugas-tugas perawat tidak tergantung dokter, tetapi mengajukan rencananya,bial dokter sedang mengunjungi.
4.    perawat banyak mengetahui baik dalam biologi maupun sosial
5.    perawat dapat menilai kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.
6.    14 komponen penanganan perawatan meliputi semua kemungkinan tugas-
tugas perawatan
·           Person
1.    Pasien harus memelihara kesetimbangan fisiologis dan emosional
2.    Pikiran dan tubuh pasien tidak terpisahkan
3.    Pasien perlu bantuan untuk meraih kemandirian (independence)
4.    pasien dan keluarga satu satuan
5.    kebutuhan-kebutuhan pasien meliputi 14 komponen penanganan keperawatan
·           Health
1.    sehat adalah kualitas hidup
2.    sehat merupakan dasar bagi tugas kemanusiaan
3.    sehat memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan
4.    memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit
5.    individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan apabila mereka
memiliki kekuatan, kehendak atau pengetahuan yang cukup
·         Environment
1.    individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, tetapi penyakit dapat mengganggu kemampuan tersebut.
2.    para perawat sebaiknya memperoleh pendidikan penyalamatan.
3.    para perawat sebaiknya melindungi pasien dari luka-luka secara mekanis
4.    para perawat harus meminimalisir peluang terluka melalui saran-saran tentang konstruksi bangunan, belanja peralatan, dan pemeliharaan.
5.    para dokter memanfaatkan observasi perawat dan memuaskan resep-resepnya bagi perlengkapan perlindungan.
6.    para perawat harus tahu kebiasaan sosial dan praktik ritual keagamaan untuk memperkirakan bahaya-bahaya

PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS
Hubungan Perawat Pasien Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1.         perawat sebagaisubstitute (pengganti) bagi pasien.
2.         perawat sebagaihelper (penolong)
3.         perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien. Pada saat-saat penyakitnya
gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa yang pasien kekurangan
untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya
kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih atau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan “kemandirian adalah yang relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam sakit. Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson
percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan
psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna. Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga hari-hari pasien se normal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.
Hubungan Perawat Dokter, Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling
bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim
lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya tersebut.

BENTUK LOGIKA
Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk membangun definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu perawatannya dan 14 kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis. Seseorang harus mempelajari asumsi-asumsi dari definisi karya Henderson untuk menilai kecukupan logika tersebut.

PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah perawatan.

C.       MODEL KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan yang harus dimiliki.

MANUSIA / KLIEN
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care).(pengantar profesi & praktek keperawatan professional, Kusnanto) Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya : (konsep dasar keperawatan, Azis alimul H) Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan. Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
PERAWAT
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan klien, diantaranya :
1.         Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
2.         Berusaha mengerti maksud klien
3.         Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
4.         Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
5.         Berusaha mengenal dan menghargai klien.
KEPERAWATAN
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. (fundamental of nursing, perry & potter). Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian, kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain adalah sangat terbatas sekali.

TUJUAN KEPERAWATAN
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D).
Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.

KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini: Bernafas dengan normal Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien. Kebutuhan akan nutrisi Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien. Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya,
jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran. Gerak dan keseimbangan tubuh Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar. Kebutuhan isthirahat dan tidur Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik. Kebutuhan berpakaian Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya. Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya. Kebutuhan akan personal hygiene
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat. Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik. Kebutuhan spiritual Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan. Kebutuhan bekerja.
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja. Kebutuhan bermain dan rekreasi Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya. Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi
yang diberikan


CONTOH APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK KEPERAWATAN.
1.         Pola nafas tidak efektif.
a.    Tinggikan kepala tempat tidur.
b.    Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
c.    Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk isthirahat tangan.
2.      Gangguan pola tidur.
a.    Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.
b.    Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi mis : bantal, guling.
c.    Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu hangat.
d.   Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti aktifitas beberapa jam sebelum tidur.
e.    Instruksikan pasien untuk relaksasi

Konsep Virginia Henderson II
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di Washington D,C.
Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung  dengan universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900 hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama kali untuknya.

Deskripsi Konsep Sentral
1.        Manusia :
Makhluk yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yang meliputi:
a.         Bernapas
b.         Makan dan minum
c.         Eliminasi
d.        Mobilisasi
e.         Tidur Istirahat
f.          Berpakaian
g.         Mempertahankan suhu tubuh
h.         Menjaga kebersihan
i.           Menghindari bahaya
j.           Berkomunikasi
k.         Bekerja
l.           Bermain
m.       Beribadah
n.         Belajar
2.      Masyarakat/lingkungan
Semua kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme
3.      Kesehatan :
Dipandang sebagai kemampuan individu untuk melakukan 14 komponen asuhan keperawatan tanpa bantuan (misal bernapas secara normal). Kesehatan adalah kualitas kehidupan dasar untuk berfungsi dan memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Jadi lebih kepada kualitas kehidupan daripada kehidupan itu sendiri yang memungkinkan manusia bekerja secara efektif dan mencapai atau mempertahankan kesehatan bila mereka mempunyai kekuatan, keinginan atau pengetahuan yang diperlukan.
4.      Keperawatan
Fungsi unik perawat adalah membantu klien baik sehat maupun sakit, dalam melaksanakan kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan, pemulihan atau meninggal dengan damai. Kegiatan yang akan dilakukan tanpa bantuan apabila mempunyai kekuatan/kemampuan, keinginan atau pengetahuan. Juga melakukannya sedemikian rupa untuk membantu klien mandiri secepat mungkin.
TUJUAN ELEMEN UTAMA
1.    Tujuan asuhan keperawatan :
Kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
2.    Klien :
Manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 komponen kebutuhan dasar
3.    Peran perawat :
Peran pelengkap-tambahan untuk mempertahankan atau memulihkan kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
4.    Sumber kesulitan/masalah :
Tidak mempunyai kemampuan/kekuatan, kemauan atau pengetahuan
5.    Fokus intervensi :
Defisit yang merupakan sumber kesulitan klien
6.    Cara intervensi :
Tindakan untuk mengganti, melengkapi, menambah, membangkitkan atau meningkatkan kekuatan, kemauan atau pengetahuan.
7.    Konsekuensi :
a.    Meningkatnya kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar manusia
b.    Meninggal dengan damai

PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS
·           Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1.      perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2.      perawat sebagai helper (penolong)
3.      perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien. Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih atau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan “kemandirian adalah yang relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam sakit. Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga  kondisi-kondisi tersebut  dan kondisi patologis yang merubahnya. Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna. Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga hari-hari pasien se normal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.
·           Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana siapapun  mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya tersebut.
BENTUK LOGIKA
Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk membangun definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu perawatannya dan 14 kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis. Seseorang harus mempelajari asumsi-asumsi dari definisi karya Henderson untuk  menilai kecukupan logika tersebut.
PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah perawatan

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Aziz Alimul, 2007, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2, Salemba medika, Jakarta. 
Zaidin Ali, 2002, Dasar-Dasar Keperawatan Profesional Cetakan I, Widya Medika,Jakarta
http://oiyangagung.blogspot.com/2008/04/konsep-dan-model-keperawatan-virgina.html